Azimat Keong Buntet

Azimat Keong Buntet Bertuah Azimat Keong Buntet Bertuah ini saya dapatkan pada malam 1 Suro ketika bermunajat di situs peninggalan kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Azimat Keong Buntet Bertuah adalah sebuah fosil keong yang membatu karena usianya yang sudah ratusan bahkan ribuan tahun terkubur dalam tanah. Keong termasuk jenis molusca, kita kenal karena jalannya yang sangat lambat dan selalu membawa cangkang sebagai rumahnya. Tetapi sebenarnya dibalik lambatnya berjalan terdapat filosofi hidup yang tinggi yaitu kemauan untuk mencapai angan tanpa pernah menyerah. Kegigihan seekor keong mampu melewati rintangan apapun untuk mencapai tempat yang diinginkan. Ajaran hidup lainnya yang patut ditiru adalah keong selalu menjunjung tinggi cangkang sebagai tempatnya berteduh dan berlindung. Maknanya bahwa manusia seharusnya bisa mawas diri serta menjaga tempat dimana dia berusaha/ bekerja. Hal yang tidak kita amati bahwa seekor keong akan masuk kedalam cangkangnya apabila ada musuh yang mengancam dirinya. Maknanya, bahwa manusia dalam sebuah ancaman tidak harus selalu dihadapi dengan kekerasan, tetapi bisa " berlindung" dalam benteng kekuatan diri sendiri. Istilah buntet = tertutup, filosofinya adalah tertutupnya segala masalah dalam hidup. Baik itu masalah diri pribadi, keluarga, rumah tangga, keuangan, pekerjaan, dan lain-lain. Azimat Keong Buntet Bertuah ini mempunyai energi ghaib yang mampu membantu tercapainya semua tujuan/ angan, sebagai pelindung dari berbagai macam serangan lahir maupun batin yang mengancam diri kita, dan sarana untuk menutup semua permasalahan hidup baik itu pribadi, keuangan, karir.